Secerdas Itukah Aisyah R.A.?



ضياء منه القمر يستحي
كُلُّ النِّسَاءِ تَؤَدّ أَنْ تَكُون مِثلَكي

"Cahaya purnamapun malu padanya
Semua wanita (sepanjang masa) mengandai menjadi sepertimu.


يَا عَائِشَةُ
بِنْتُ أَبِى بَكْرٍ
حَبِيببُ رَسُولُ اللَّه

Duhai Aisyah
Putri Abu Bakar 
Kekasih Rasulullah


 بِقَلْبِ خَيْرٌ الْمُرْسَلِين
فِي الْعِلْمِ فَاقَت عِلمَ كُلِّ الْعَالَمِين

Bersemayam dalam hati seorang utusan Allah terbaik.
Ilmumu melampaui pengetahuan yang dimiliki penduduk bumi


Tiga bait lagu indah yang dibawakan oleh Mohamed Tarek dan Mohamed Youssef yang seketika membuat pendengar  melayang kembali ke masa lalu, beratus-ratus tahun dari sekarang. Ketika sosok putri Abu Bakar masih berada di bumi dengan segala keistimewaannya terekam nyata dalam ingatan yang terwujud dalam sirah-sirah tentang beliau. Sosok kekasih Rasulullah yang darinya kita belajar menjadi muslimah yang pantas mendapatknan cinta dariNya. Lalu bagaimanakah sosok Aisyah ra, yang pernah menjadi lagu viral beberapa minggu yang lalu? Bagaimana sosok Aisyah ra yang sudah kita ketahui memiliki kecerdasan yang luar biasa?


Aisyah ra merupakan putri pertama Abu Bakar Asy-Syiddiq, khalifah pertama setelah Rasulullah wafat. Ibunya bernama Ummu Rumman seorang janda yang dinikahi oleh ayahnya. Kedua orangtuanya memiliki dua orang anak. Anak pertama seorang putra bernama Abdurrahman sedangkan Aisyah merupakan anak kedua.

Ummul Mukminin yang terkenal dengan kecerdasannya ini lahir di bulan Syawal tahun kesembilan sebelum hijrah. Tepatnya, bulan Juli 614 M, akhir tahun kelima kenabian. Aisyah memiliki ciri fisik yang menarik, perempuan yang cantik, elok, kulitnya putih berseri. Wajahnya putih bersih kemerah-merahan. Sehingga oleh Rasulullah sering disebut dengan Humaira atau ‘yang kemerah-merahan’. Ketika berbicara tentang sosok Aisyah, bukan hanya fisiknya saja yang menarik. akhlah, kecerdasan dan wawasan beliau tidak kalah menarik untuk kita bahas dan tentunya kita teladani.

Rasulullah menikahi  Aisyah tiga tahun sebelum peristiwa hijrah, tepatnya pada bulan Syawal. Saat itu umurnya masih enam tahun. Aisyah tinggal di rumah ibunya selama tiga tahun setelah pernikahannya dengan Rasulullah. Sebelum akhirnya umur sembilan tahun Aisyah benar-benar menjalani kehidupan berumah tangga dengan Rasulullah.

Beliau ini adalah satu-satu nya istri yang dinikahi rasululah saat masih gadis, yang besar dan berkembang bersama Rasulullah, mendapatkan pelajaran langsung dari rasul, Setiap wahyu yang datang ke Rasululluh pasca hijrah tidak turun saat bersama istri yang lainnya kecuali saat rasul bersama Aisyah ra. Bahkan di detik-detik terakhir sebelum Rasul dijemput malaikat  jibril dan israil, Aisyah ra lah yang berada disampingnya.

Aisyah dikaruniai oleh Allah keserdasan yang luar biasa, kecepatan analisis dan pemahaman yang tak tertandingi di masanya. Terdapat banyak riwayat yang menceritakan betapa Aisyah memang sosok yang cerdas demikian ungkap seorang tabi’in bernama Abu Salamah yang merupakan anak dari salah satu khalifah Abdurahman bin ‘Auf.

“Aku tidak pernah melihat orang yang paling mengerti tentang sunnah-sunnah Rasulullah paling fakih dalam berpendapar jika diperlukan, serta paling mengerti tentang peristiwa penyebab turunnya ayat, dan tentang kewajiban, melebihi ‘Aisyah.”

Begitulah Aisyah RA, tidak akan menyampaikan dan melaksanakan suatu hadist tanpa diselidiki asal muasal dan sebab suatu hadist terbeut. Sehingga hadist-hadist yang disampaikan beliau lebih dapat dipahami dan dijalankan oleh banyak orang kala itu.

Sebut saja contohnya, kewajiban mandi sebelum Salat Jumat. Aisyah tidak hanya mengatakan bahwa “Mandi pada hari Jumat hukumnya wajib”. Akan tetapi, Aisyah juga menjelaskan bahwasanya orang datang berbondong-bondong dari jauh, melewati padang pasir yang berdebu, sehingga mereka harus mandi untuk menghilangkan keringat dan debu dalam perjalanan.

Fakta menarik lainnya, Aisyah merupakan perawi hadist wanita terbanyak. Perhatikan tabel para sahabat yang banyak meriwayatkan hadist dibawah ini,

No
Nama
Wafat
Jumlah Riwayat
1
Abu Hurairah
57 H
5364
2
Abdullah bin Malik
73 H
2630
3
Anas bin Malik
91 H
2286
4
Aisyah Ummul Mukmini
58 H
2210
5
Abdullah bin Abbas
68 H
1660
6
Jabir bin Abdillah
78 H
1540
7
Abu Sa’id Al Khudri
74 H
1170

Aisyah menempati posisi ke empat dari tabel sahabat yang meriwayatkan hadist. Dari tabel di atas kita dapat melihat bahwa Aisyah adalah satu-satu nya wanita. Ketiga nama terarat sebelum Aisyah adalah laki-laki dan masih hidup setelah Aisyah wafat.

Jumlah riwayat dari Aisyah adalah 2210, diantaranya terdapat pada Shahihain 286 hadist. Bukhari dan Muslim bersepakat meriwayatkan 174 hadist dari Aisyah. 54 hadist yang hanya ada di hadist Bukhari dan 58 hadist yang hanya di hadist Muslim. Dengan begitu ada dalam shahih Bukhari terdapat 228 hadist dan dalam Shahih muslim terdapat sebanyak 232 hadiist. Adapun riwayat-riwayat dari Aisyah  yang lainnya maka tersebar di kitab-kitab hadist lainnya. Pada jilid keenam dari Musnad Iman Ahmad terdapat sebanyak 253 halaman dalam cetakan Mesir. Jika seandainya dibuat kitab tersendiri maka akan menjadi sebuah kitab yang sangat tebal.

Pengetahuan beliau dalam hadist merupakan salah satu dari banyak hal yang menunjukan kehabatan sang Humairah ini. Beliau juga mengafal beberapa resep dan ramuan mujarab yang bisa digunakan untuk mengobati beberapa penyakit. Pengetahuan Aisyah tentang ilmu pengobatan sama dengan yang dilakukan orang dewasa, ketika beliau masih kanak-kanak. Beliau belajar ilmu pengobatan dari para ahli pengobatan yang bisa menyembuhkan dengan menggunakan tanaman alami. Ketika Rasul sakit, banyak utusan yang datang untuk mengobati Rasulullah SAW, dan dari sana pulalah Aisyah belajar ilmu pengobatan. Sedangkan pada saat itu displin ilmu pengobatan bukanlah ilmu yang diminati oleh bangsa Arab.

Sosok istri Rasulullah SAW ini memang istimewa. Pengetahuannya tentang agama jelas tidak diragukan lagi. Pengetahuan beliau tentang Al-Quran, ilmu faraidh, halal-haram, syair, peristiwa di Arab dan nasab semua dikusainya dengan baik. Bagaimana ilmu yang lainnya? Aisyah ra seperti yang sudah dijelaskan di atas adalah ahli dalam ilmu pengobatan (tradisioal). Selain itu beliau memiliki kemampuan yang memadai dalam bidang sastra, pidato dan syair. Beliau juga memiliki wawasan yang luas dalam ilmu sejarah.

Wawasan sejarah Aisyah diturunkan oleh ayahnya, Abu Bakar Asy Syidiq. Meliputi sejarah bangsa Arab, nasab, ritual, dan tradisi yang ada pada jaman jahiliyah. Menariknya, semua riwayat yang terkait informasi dan wawasan tentang kondisi jahiliyah, ritual, tradisi dan kondisi sosial mereka dalam kitab-kitab bersumber dari Aisyah ra.

Secerdas itukah Ummul Mukmimin Aisyah ra?

Tulisan disarikan dari buku Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu’anhu karya Sayyid Sulaiman An-Nadwi.
Share on Google Plus

About PKS Kabupaten Magelang

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment