Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) begitu bernafsu membongkar
skandal korupsi impor daging sapi oleh elite PKS. Namun lembaga
antikorupsi itu begitu lelet dan lembek dalam menuntaskan skandal
Century dan Hambalang. Ada apa gerangan?
Timwas Century
di DPR masih bertekad mau memanggil pimpinan KPK untuk dengar pendapat
terkait perkembangan penyidikan KPK atas skandal Century itu. Pasalnya,
KPK kembali menolak untuk menghadiri undangan rapat yang sedianya
digelar Rabu (29/5/2013).
Bukan kali ini saja KPK menolak undangan
Timwas Century. KPK sebelumnya juga menolak undangan Timwas Century
dengan alasan menghindari konflik kepentingan karena pertemuan itu juga
akan dihadiri sejumlah pegawai Bank Indonesia yang berpotensi menjadi
saksi KPK. Menurut Ketua KPK Abraham Samad, kode etik KPK melarang
pihaknya bertemu dengan pihak-pihak yang akan diperiksa.
Nama
Wakil Presiden Boediono terus dikaitkan dengan kasus tersebut karena
ketika keputusan itu diambil, ia menjabat sebagai Gubernur Bank
Indonesia pada 2008. Dua anak buah Boediono di BI, Budi Mulya dan Siti
Fadjrijah sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. KPK juga belum
menjelaskan status, apakah terlibat dalam kasus bailout Bank Century
senilai Rp6,7 triliun itu atau tidak.
Apabila KPK menetapkan
Boediono sebagai tersangka, Timwas bisa fokus pada upaya penuntasan
kasus ini pada tingkat tugas-tugas konstitusional. Posisi DPR dalam
mengusulkan HMP (Hak Menyatakan Pendapat) diperkuat. Bahkan, perlu
dibentuk Pansus HMP.
Menurut anggota tim pengawas kasus Century,
Fahri Hamzah, tuduhan yang selama ini melekat kepada Boediono harus
diperjelas. Jangan menunggu sampai 2014 atau yang bersangkutan tidak
lagi menjabat sebagai wakil presiden. "DPR memiliki kewajiban
menuntaskan tuduhan utamanya kepada Boediono cs agar status Pak Boediono
tidak menggantung seumur hidup," kata Fahri, Jakarta, Kamis (3/1/2013).
Dalam
kaitan ini, audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait
bailout Bank Century menyisakan persoalan tersendiri sehingga sampai
saat ini kasus ini masih terkatung-katung penyelesaiannya.
Menteri
Perekonomian era Presiden Gus Dur Dr. Rizal Ramli menyatakan,
sebenarnya kasus bailout Bank Century tidak sukar untuk dibongkar.
Indonesia punya pengalaman dengan kasus Bank Bali dimana pemeriksaan
dilakukan hingga lima lapis (layer) sehingga semua jelas kemana saja
dananya mengalir. Mestinya, cara seperti ini juga dilakukan terhadap
Century agar KPK lebih mudah menuntaskan mega skandal itu.
Kini
dengan debut KPK yang begitu getol membongkar skandal impor daging sapi
PKS, namun lelet dan lembek dalam menuntaskan kasus Century dan
Hambalang, membuat publik bertanya-tanya dan meradang. Ada apa KPK
dengan pelaku skandal Century sehingga tak kunjung membereskannya?
KPK
tidak boleh tebang pilih, dan harus membongkar tuntas Century,
Hambalang dan skandal impor daging sapi secara mendasar, agar
kredibilitasnya terjaga. Kini publik terus menyoroti KPK akibat
keganjilan ini. (inilah.com)
0 comments:
Post a Comment