Profil 22 Kandidat Capres Pemira

Berikut adalah profil 22 kandidat Capres dalam Pemira PKS 29-30 November 2013 :

1. Abdul Ghani Kasuba, Pemimpin Bersahaja dari Timur Indonesia


KH. Abdul Gani Kasuba (lahir di Bibinoi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, 21 Desember 1951; umur 61 tahun) adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah wakil gubernur Maluku Utara mendampingi Thaib Armaiyn yang dilantik pada 29 September 2009. Pasangan ini diusung Partai PKS, Demokrat,  PBB, PKB, dan sejumlah parpol kecil. Sebelumnya, Abdul Gani Kasuba merupakan anggota DPR-RI dari dapil Maluku Utara dari Fraksi PKS. Pendidikan dari tingkat SD sampai dengan SMA diselesaikan di Palu, Sulawesi Tengah, sedangkan tingkat sarjana diselesaikan di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Pada Pemilihan umum Gubernur Maluku Utara 2013, Ia mencalonkan diri sebagai Gubernur didampingi Muhammad Natsir Thaib.


2. Anton Apriyantono, mantan Menteri Pertanian, Perintis Kemandirian Pangan Indonesia.


Anton Apriyantono (lahir di Serang, 5 Oktober 1959; umur 54 tahun) adalah Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Beliau adalah staf pengajar di Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak tahun 1982 hingga 2011. Anton merupakan alumni Universitas Reading di Inggris dengan gelar S3 jurusan Kimia Pangan. Anton adalah pakar di bidang kimia pangan, khususnya flavor. Pemegang hak paten yang berjudul “Composition and Process Fried Chicken Flavor For Instant Noodles” terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada tahun 2007. Lebih dari seratus judul karya ilmiah telah terbit dalam bentuk jurnal, prosiding, maupun buku. Terlibat aktif dalam berbagai organisasi profesi seperti Indonesian Society of Natural Products Chemistry (Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia), Himpunan Toksikologi Indonesia, International Union of Food Science and Technology, American Chemical Society, serta Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia.

Berbagai penghargaan telah diperoleh, di antaranya: bintang medali Mahaputera Adipradana dari pemerintah Republik Indonesia pada 2010, dan penerima beasiswa Bank Dunia pada tahun 1988-1992. Aktivitas sebagai konsultan untuk berbagai perusahaan pangan banyak digeluti. Anton, tercatat sebagai Presiden Komisaris PT. Pertani dan PT. TPS Foods Tbk, komisaris PT. Dunia Pangan, anggota Governing Board of TUV Rheinhald International Indonesia, dan Komisaris Independen pada Bakrie Sumatera Plantation.


3. Fahri Hamzah, Menyuarakan kewarasan, memelihara akal sehat.
 


Fahri tercatat pernah menempuh pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Mataram pada tahun 1990 hingga 1992. Dia tidak melanjutkan kuliahnya di Unram dan memilih masuk Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1992.
Di UI-lah kegiatan aktivisnya berkembang. Ia menjadi ketua umum Forum Studi Islam di fakultasnya, dan juga tercatat pernah menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa universitas periode 1996-97. Seiring bergulirnya Reformasi pada 1998, Fahri yang aktif di organisasi-organisasi mahasiswa Islam di Jakarta turut membidani kelahiran Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Malang, dan menjabat sebagai Ketua I pada periode 1998-1999. Ia ikut serta mengorganisir gerakan-gerakan melawan rezim Orde Baru bersama KAMMI. Bahkan, setelah jatuhnya Soeharto, ia bersama gerakannya tetap mendukung presiden baru B.J. Habibie, meskipun sebagian besar mahasiswa saat itu mulai menentang Habibie yang dianggap tidak berbeda dengan pendahulunya.
Ia terpilih menjadi staf ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 1999-2002 dan ikut dalam diskusi-diskusi terkait amandemen UUD 1945.
Fahri terpilih ke DPR pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2004 lewat daerah pemilihan NTB, tanah kelahirannya. Ia terpilih ke komisi III yang membidangi hukum dan menjadi wakil ketua, dan terus di sana sampai terpilih kembali dalam pemilihan umum legislatif Indonesia 2009. Pada 15 November 2011, ia dipindahkan ke komisi IV yang membidangi antara lain BUMN dan perdagangan, sekaligus ke Badan Kehormatan DPR menggantikan Ansory Siregar. Posisinya sebagai wakil ketua di komisi tersebut digantikan oleh Nasir Djamil, rekannya di fraksi PKS.Pada Mei 2013, Fahri dan Nasir (yang sebelumnya dipindahkan ke komisi VIII), dikembalikan ke komisi III.

Website : http://www.fahrihamzah.com/
Twitter :



4. Ahmad Heryawan, gubernur paling mudah diakses rakyat dengan segudang prestasi membanggakan


H. Ahmad Heryawan, Lc. (lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 19 Juni 1966; umur 47 tahun) adalah seorang politikus Indonesia. Ia adalah Gubernur Jawa Barat terpilih untuk periode 2008-2013 bersama wakilnya Dede Yusuf. Pada Pilgub Jabar 2013, Ahmad Heryawan kembali dipercaya rakyat Jabar untuk memimpin selama lima tahun kedepan. Kali ini Heryawan didampingi aktor senior Deddy Mizwar sebagai wakilnya.

Ahmad Heryawan tak lahir dalam keadaan nyaman dan berpunya. Keluarganya menempati sebuah rumah mungil di pinggiran kota Sukabumi. Ayah dan ibunya memang minus materi, namun tekad Aher, biasa ia dipanggil, untuk menuntut ilmu tak pernah berkurang. Demi melanjutkan keinginannya bersekolah, Aher kecil rutin membawa gorengan buatan tetangganya untuk dijual di sepanjang perjalanannya ke sekolah. Hal tersebut ia lakukan sejak bangku sekolah dasar hingga SMA. Tanpa malu, sebab baginya belajar di sekolah tetaplah cita yang nomor satu.

Selepas SMA dijalani, Aher kecil mencoba melebarkan impiannya ke bangku universitas. Ayah ibunya masih kekurangan, namun tidak dengan tekadnya. Dengan biaya yang susah payah, Aher kecil mendaftar ke Fakultas Kedokteran UI. Otak Aher kecil cemerlang, ia pun lulus. Tetapi langkahnya terhenti di uang pangkal masuk. Tak putus asa, ia putuskan mendaftar ke Fakultas Teknologi Pangan IPB dan kembali diterima. Lagi-lagi dengan biaya yang payah, impiannya terhenti.

Api semangat dalam jiwa Aher kecil tak pernah padam. Ia terus memelihara mimpinya, hingga takdir menjawab berupa program sekolah gratis dari Kedubes Arab. Aher kecil sempat bimbang sebab di sekolahnya tak pernah ada pelajaran Bahasa Arab. Akhirnya, Aher kecil pun belajar secara otodidak. Ia pun lolos dan disekolahkan oleh Kedubes Arab tanpa biaya. Tempaan hidup telah mengajari untuk mandiri, Aher kecil pun meneruskan berjualan gorengan selama berkuliah hingga lulus dengan menggenggam nilai terbaik.

Selepas lulus dari bangku kuliah, Heryawan mulai meniti karier sebagai pengajar dan mubaligh. Ia aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi, antara lain Ma’had Al Hikmah, Dirosah Islamiyyah Al Hikmah, Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, dan Pusat Studi Islam Al Manar. Selain itu ia juga aktif di Persatuan Umat Islam sejak tahun 1991 dan dipercaya untuk menjabat ketua umum dari tahun 2004 sampai saat ini.

Karier Aher di dunia politik berawal dengan bergabungnya ia bersama Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera). Heryawan lantas terpilih menjadi salah satu anggota legislatif Provinsi DKI Jakarta pada tahun 1999. Usai Pemilu 2004, Aher kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2004-2009. Sebagai seorang pemimpin daerah, misi yang ia bawa adalah menciptakan masyarakat yang memiliki dasar pengetahuan (knowledge) untuk melahirkan dunia dengan wajah baru. Selain itu, Ahmad Heryawan juga memberikan prioritas pada pendidikan murah, sejuta lapangan kerja, kesehatan masyarakat, perbaikan ekonomi masyarakat, dan pembenahan infrastruktur di seluruh wilayah Jawa Barat.

Gubernur Ahmad Heryawan pada tahun 2011 dinobatkan sebagai tokoh perubahan 2011 oleh sebuah media cetak nasional. Pada tahun 2012, Ahmad Heryawan mencalonkan kembali sebagai Gubernur Jabar dengan didampingi Deddy Mizwar. Pasangan Cagub dan Cawagub Aher-Deddy ini bersaing dengan calon Gubernur lainnya.

Sejak kepemimpinannya tahun 2008, Kang Aher meraih banyak penghargaan. Total 75 penghargaan diraih kang Aher untuk daerah jawa barat dan meningkatkan popularitas Ahmad Heryawan sebagai figur Gubernur berprestasi. hal ini menjadi modal kuatnya untuk maju kembali ke pilkada Jawa barat.

Pada Pilgub Jabar 2013, Ahmad Heryawan sempat disergap isu kurangnya dukungan dari salah satu partai, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, namun akhirnya pasangan cagub-cawagub Aher-Demiz (Ahmad Heryawan) dan Deddy Mizwar dapat melenggang menuju pertarungan Pilgub Jabar yang akan digelar pada hari Minggu, 24 Februari 2013.. Akhirnya pada tanggal 3 Maret 2013 Pasangan Cagub - Cawagub nomor 4 Aher-Demiz ditetapkan menjadi pemenangan Pilgub Jabar dan akan memimpin Jabar selama periode 2013 - 2018, pasangan ini meraih 6.515.313 suara atau sekitar 32 persen dari suara sah dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.


Website : http://www.ahmadheryawan.com/
Twitter : 


5. Irwan Prayitno, Gubernur Sumbar pemimpin cerdas yang selalu mendekat pada rakyat


Prof. Dr. H. Irwan Prayitno, Psi, MSc., Datuak Rajo Bandaro Basa (Gelar Kebesaran dari suku Tanjung, kecamatan Pauh, kota Padang), (lahir di Jogjakarta, Indonesia, 20 Desember 1963; umur 49 tahun) merupakan putra dari pasangan Drs. H. Djamrul Djamal, SH dan (Alm) Dra. Hj. Sudarni Sayuti.

Irwan Prayitno merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia 2 periode (2004–2009 dan 2009-2014) dari Partai Keadilan Sejahtera dengan daerah pemilihan Sumatera Barat I. Pada Tanggal 15 Agustus 2010, Beliau dilantik menjadi Gubernur Sumatera Barat periode 2010-2015 oleh Menteri Dalam Negeri , Gamawan Fauzi di Gedung Darurat DPRD Provinsi Sumatera Barat.

Karya tulis :

  • Buku Seri Pendidikan Islam
  1. Ma’na Asy-Syahaadatain
  2. Ma’rifatullaah
  3. Ma’rifah Ar-Rasuul
  4. Ma’rifah Al-Islaam
  5. Ma’rifah Al-Insaan
  6. Ma’rifah Al-Qur’aan
  7. Al-Ghazw Al-Fikri
  8. Hizb Asy-Syaithaan
  9. Qadhaayaa Ad-Da’wah/Al-Ummah
  10. Al Haq Wa Al-Baathil
  11. Takwiin Al-Ummah
  12. At-Tarbiyah al-Islaamiyah Al-Harakiyah
  13. Fiqh Ad-Da’wah
  14. Membentuk Kepribadian Muslim
  15. Kepribadian Muslim
  16. Kepribadian Dai
  • Buku Seri Pendidikan Anak
  1. Ajaklah Anak Bicara
  2. Ketika Anak Marah
  3. 24 Jam Bersama Anak
  4. Membangun Potensi Anak
  5. Tips Bergaul dengan Anak
  6. Anakku, Penyejuk Hatiku
  • Buku Seri Pendidikan Masyarakat
  1. Pemuda Islam, Generasi Penerus
  2. Wanita Islam Perubah Bangsa
  3. Dilema Kebijakan Energi
  4. Mengkritisi Kebijakan Pemerintah
  5. Dai di Tengah Kegalauan Politik
  6. Pemikiran Menuju Masyarakat Madani
  • Buku Seri Manajemen SDM
  1. Model Managemen Sumber Daya Manusia
  2. Aktivitas Managemen Sumber Daya Manusia dan Aplikasi Asesmen
  3. Asesmen Sumber Daya Manusia dalam Managemen Sumber Daya Manusia
  4. Kajian Managemen Sumber Daya Manusia dan Asesmen Sumber Daya Manusia
  5. Pembuatan Alat Asesmen Sumber Daya Manusia untuk Managemen Sumber Daya Manusia
 Twitter :


6. Anis Matta, Motivator muda yang energik dan cerdas, Pemimpin yang dapat berdiri di tengah semua kelompok.


Muhammad Anis Matta (lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968; umur 44 tahun) adalah salah satu politikus Indonesia dari Partai Keadilan Sejahtera. Anis adalah Wakil Ketua DPR-RI periode 2009-2014, namun mengundurkan diri pada 1 Februari 2013 lantaran ditetapkan sebagai presiden PKS  oleh Majelis Syuro PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq.

Ia meraih gelar S1 di bidang Syariah Islam dari LIPIA pada tahun 1992. Pada tahun 2001, ia mengikuti pendidikan di Lemhannas. Ia aktif sebagai seorang sekretaris jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera selama empat periode berturut (1998-2013) dan Majelis Hikmah PP Muhammadiyah.


Setelah mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi tersangka dan mengundurkan diri, Majelis Syuro PKS kemudian menetapkan Anis sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera yang baru. Setelah menjadi Presiden PKS, dirinya kemudian mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPR-RI sekaligus dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI.
 

 
7. Sohibul Imam, tokoh muda penuh talenta. Satu tokoh yang rajin melapor gratifikasi ke KPK.

 
Dr. Muhammad Sohibul Iman (lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 5 Oktober 1965; umur 48 tahun) adalah salah satu politikus Indonesia dari Partai Keadilan Sejahtera. Sohibul adalah Wakil Ketua DPR-RI periode 2013-2014, menggantikan Anis Matta yang mengundurkan diri lantaran menjadi Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang tersandung kasus korupsi. Ia meraih gelar S1 sampai S3 di Jepang, walaupun Ia sempat berkuliah hingga semester 3 di Institut Pertanian Bogor. Ia pernah terlibat di banyak organisasi, diantaranya ISTECS (Institute for Science and Technology Studies), YPNF (Yayasan Pendidikan Nurul Fikri), HSF (Hokuriku Scientific Forum), MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia), YIT (Yayasan Inovasi Teknologi). Sejak 2005, Sohibul mendapat amanah sebagai Ketua DPP PKS Bidang Ekuintek (Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Teknologi). 


8. Taufik Ridho, Pencinta seni penghalus budi. Sekjen PKS yang juga seorang musisi 


Tpt Tgl LahirPalu, 02 Oktober 1964.  Personil Grup Nasyid Shoutul Harokah.



9. Hidayat Nur Wahid, pemimpin bernurani selalu berusaha melayani.


Dr. Haji Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. (lahir di Klaten, Jawa Tengah, 8 April 1960; umur 53 tahun) adalah Ketua MPR RI untuk periode 2004-2009 dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera dari 21 Mei 2000 hingga 11 Oktober 2004.

Hidayat Nur Wahid menjadi Ketua MPR RI periode 2004-2009 setelah mengalahkan saingannya, Sucipto dengan selisih dua angka yang diusung Koalisi Kebangsaan.

Dari pernikahannya dengan Almarhum Hj. Kastian Indriawati, Hidayat mempunyai empat anak: Inayatu Dzil Izzati, Ruzaina, Alla Khairi, dan Hubaib Shidiqi. Setelah istri pertamanya tersebut wafat, Hidayat Nur Wahid menikahi seorang janda dr. Diana Abbas Thalib pada tanggal 11 Mei 2008 di TMII.

Hidayat Nur Wahid dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub tahun 2012 berpasangan dengan Didik J. Rachbini, politisi Partai Amanat Nasional dengan mengusung jargon "Ayo Beresin Jakarta" dan mendapat nomor urut 4.
 

Riwayat pekerjaan :
1. Dosen Pasca Sarjana Magister Studi Islam, UMJ
2. Dosen Pasca Sarjana Magister Ilmu Hukum, UMJ
3. Dosen Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Dosen Fakultas Ushuluddin (Program Khusus) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Dosen Pasca Sarjana Universitas Asy-Syafi’iyah, Jakarta
6. Ketua LP2SI (Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam) Yayasan Al-Haramain, Jakarta
7. Dewan Redaksi Jurnal “Ma’rifah”
8. Ketua Forum Dakwah Indonesia


Twitter :



10. Yusuf Ashari, Mantan Menpera, pribadi bijak yang tetap sederhana.


Muhammad Yusuf Asy'ari (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 21 Oktober 1945; umur 68 tahun) adalah Menteri Perumahan Rakyat pada Kabinet Indonesia Bersatu. Ia adalah lulusan S1 Akutansi Universitas Gadjah Mada dan S2 Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan RCTI dan anggota dari Partai Keadilan Sejahtera. Sewaktu ia muda dulu, ia aktif dalam dunia pergerakan kepemudaan sebagai aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII).


11. Untung Wahono, Ketua MPP PKS. Selalu bersahaja, apapun jabatannya.

  
Untung Wahono merupakan anggota DPR RI yang bekerja sebagai wakil rakyat sejak tahun 2009. Ia merupakan perwakilan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sosoknya dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan bersahaja. Ia tetap berusaha untuk hidup merakyat dan tidak berlebihan. Bahkan, ia menilai bahwa menjadi seorang wakil rakyat merupakan hal yang biasa dan tidak perlu diistimewakan.
Kesederhanaannya dibuktikan dengan cara bepergian dan bekerja menggunakan kendaraan umum. Menurutnya, hal ini akan menghemat biaya dan waktu. Apalagi, ia bisa terhindar dari macetnya jalanan ibukota. Meskipun begitu, ia tidak mengingkari bahwa ia sesekali naik mobil pribadinya untuk bepergian.
Berbicara masalah gaji dari seorang anggota DPR, ia menilai bahwa gaji yang didapatkan oleh anggota DPR relatif cukup. Sebagai perwakilan partai, ia mengamanahkan dan mengingatkan kepada para anggota fraksi dari partainya yang duduk di panitia anggaran agar menunda atau menghentikan mata anggaran tunjangan. Dalam menyampaikan idenya ini, ia lebih menggunakan dialog persuasif agar tidak menyinggung perasaan rekannya.
Saat SMA, Untung Wahono merupakan pendakwah yang aktif mengisi kegiatan-kegiatan di SMA yang berhubungan dengan agama dan remaja SMA. Ia selalu berusaha untuk tetap menjaga kegiatan dakwah baik dalam melakukan tugas dan pekerjaannya sebagai wakil rakyat maupun sebagai pendakwah itu sendiri. Karena kekuatan agamanya, ia berusaha menjaga syariah Islam dan menyebarkannya kepada orang lain dengan tujuan mendapatkan limpahan ridho dan berkah dalam setiap langkah yang ia jalani. Dunia politik itu sendiri hanyalah salah satu cara dari berdakwah bagi pria kelahiran Jakarta ini. Oleh karena itu, sosoknya yang hangat, sederhana dan bijaksana membuatnya dikagumi masyarakat sebagai seorang tokoh agama maupun politikus.


12. Mahfudz Abdurrahman, Politisi yang santun, Mengedepankan moral dalam politik adalah prisip utamanya dalam berpolitik. 


Aleg DPR RI, Bendahara Umum DPP PKS

Kehidupan masa kecil Mahfudz Abdurrahman dijalani secara nomaden. Ia menghabiskan masa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertamanya di Cirebon, yang dilanjutkan ke Pesantren Raudhotutholibin di Babakan, Cirebon.
Setelah itu, pria yang lahir di Jakarta, 18 Juni 1958 ini hijrah ke Kota Jambi untuk menamatkan SMA dan pindah lagi ke Jakarta untuk berkuliah di Akademi Kepemimpinan Niaga Jayabaya hingga lulus tahun 1982.

Bekalnya di pesantren membuat Mahfudz fokus di berbagai kegiatan dakwah. Ia lalu mendirikan yayasan bernama Islamic Center Iqro di kawasan Bekasi bersama almarhum Ustad KH Rahmat Abdullah. Di yayasan itu, Mahfudz menjadi Ketua Dewan Pembina. Ia juga menjadi Ketua BPH Yayasan Al Hasan di Bekasi, Bendahara Yayasan Al Insan Jakarta, serta Pendiri LAZ TAMU (Lembaga Amil Zakat Tabung Amanah Ummat) Bekasi.

Sebelumnya, sekitar tahun 1980-an, Mahfudz aktif di berbagai kegiatan organisasi. Ia tercatat pernah menjabat sebagai pimpinan majalah kampus, Ketua badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Ketua Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan Bendahara Ikatan Penulis dan Wartawan Muda Islam. Dari sinilah ia banyak belajar tentang ilmu politik.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jadi tambatan hatinya. Lewat partai ini pula, Mahfudz yang menjabat sebagai Bendahara Umum DPP PKS, diamanatkan untuk menjadi Caleg DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok. Dari hasil Pemilu, ia pun menang dengan jumlah perolehan suara sebanyak 72.409 dan resmi menjadi Anggota DPR RI Komisi VI yang membidangi Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, BUMN, dan Standarisasi Nasional periode 2009-2014.

Dari pernikahannya dengan Hj. Latifah Abdusshomad, Mahfudz dikaruniai keluarga besar dengan 10 orang anak. Mereka di antaranya adalah Azmi Robbani, Hanna Qudsiyah, Syafiq Fadlurrahman, Miftahul Haq, Kamal Jihadi, Abdurrahman, Muhammad Yazid, Abdul Aziz, Fanny Afnan Jannati, dan Nadia Aufia.
Selain berkiprah di panggung politik, ia terjun di dunia bisnis. Pria yang memiliki motto hidup, 'Hidup Mulia, Berdaya Guna Bagi Sesama' itu tak pandang bulu soal pekerjaan.

Beberapa profesi pernah ditekuninya. Mulai dari merintis usaha percetakan, penerbitan, toko buku, sampai masuk dalam bidang konstruksi, perumahan, dan properti yang mengantarkannya menjadi Wakil Sekretaris Real Estate Indonesia Provinsi Banten awal tahun 2000. Namun hal itu belum membuatnya puas. Ia lalu beralih ke bidang agrobisnis dan energi, yang membuatnya memiliki berbagai usaha seperti PT Mitra Inti Laksana sebagai Direktur Utama, PT Sentra Inovasitama dan PT Martani Agro Sejahtera di mana ia bertindak sebagai Komisaris Utama.


 
13. Mahfudz Siddiq, politikus muda yang memiliki motto hidup untuk berbuat yang terbaik sebagaimana Allah selalu melakukan yang terbaik untuk umatnya. 


Mahfudz Siddiq (lahir di Jakarta, 25 September 1966; umur 47 tahun) adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Mahfudz berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII yang melingkupi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu. Di DPR RI sendiri, Ia ditunjuk menjadi ketua komisi I dan pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPR-RI.

Website : http://mahfudzsiddiq.com
Twitter :



14. Mustafa Kamal, Tokoh muda yang memiliki disiplin ilmu yang beragam, sehingga semakin mengasah serta membentuk dan mendewasakan pemahamannya atas dinamika Kerakyatan, Kebangsaan dan Kenegaraan di Indonesia.


Mustafa kamal adalah seorang Anggota DPR-RI dari fraksi PKS. Dia lahir di Jakarta, pada tanggal 14 Desember 1969. Istrinya Eko Sri Wahyuni Setyawati, SE. adalah seorang dosen yang mempunyai 4 orang anak.
Mustafa Kamal dia telah menunjukkan bakat kepemimpinanya sejak mahasiswa dengan mengetuai banyak organisasi kemahasiswaan, seperti Ketua Senat Fakultas Sastra UI tahun 1993-1994 dan Deklarator Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) pada tahun 1998, selain sering diundang sebagai narasumber pembicara di berbagai daerah di tanah air.
Dia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas sastra Universitas Indonesia. Dia kemudian melanjutkan di pasca sarjana Universitas Indonesia program studi Manajemen Pembangunan social pada tahun 1998. Namun dia tidak menyelesaiakan program pasca sarjananya karena mendapatkan tugas dari partainya di komisi pemilihan umum (KPU). Kemudian pada tahun 2001 dia mengikuti kursus regular angkatan XXXIV selama 9 bulan.
Ide-ide kebangsaan, kerakyatan dan kenegaraannya telah banyak tercatat dan menghiasai sejumlah Media Nasional di tanah air, baik media cetak, elektronik maupun media on line. Kini, politisi dan tokoh muda Indonesia ini menjdi ketua Bidang Kebijakan Publik dari Partai Keadilan Sejahtera, sekaligus sebagai Ketua Fraksi dari Partai Keadilan Sejahtera


15. Nur Mahmudi Ismail, Pemimpin sederhana, dekat dengan rakyat serta Pioner dan Teladan Pelepas Rangkap Jabatan dan Program.


Dr. Ir. H. Nur Mahmudi Ismail, Msc. (lahir di Kediri, 11 November 1961; umur 52 tahun) adalah seorang ilmuwan pangan dan politikus Indonesia dari Partai Keadilan (kini Partai Keadilan Sejahtera). Ia menjabat sebagai wali kota Depok periode 2005-2010 sejak 26 Januari 2006, berpasangan dengan Yuyun Wirasaputra. Pada Pilkada Depok 2010 maju mencalonkan kembali sebagai Calon Walikota Depok dengan no urut 3 bersama Sekretaris MUI Depok yaitu KH.Dr Idris Abdus Shomad MA.

Awalnya ia adalah seorang ilmuwan dalam bidang pangan dan dosen. Setelah Partai Keadilan didirikan pada tahun 1998, iapun menjadi presiden pertama partai tersebut. Saat ditunjuk sebagai Menteri Kehutanan dan Perkebunan dalam Kabinet Persatuan Nasional pada tahun 2000, ia melepaskan jabatannya sebagai Presiden Partai Keadilan agar tidak ada jabatan rangkap. Jabatannya sebagai menteri tidak bertahan lama karena ia lalu dicopot oleh Presiden Abdurrahman Wahid karena perbedaan visi.

Pasangan Nur Mahmudi-Yuyun sebenarnya telah memenangi pemilu wali kota yang dilaksanakan pada 26 Juni 2005 dengan perolehan suara sebesar 43,9% dan ditetapkan sebagai pemenang oleh KPUD Depok pada 6 Juli 2005, namun lawannya, pasangan Badrul Kamal dan Syihabuddin Achmad kemudian mengajukan gugatan terhadap hasil tersebut ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat dan hasilnya, pasangan Badrul/Syihabudin dinyatakan sebagai pemenang.

Kasus ini kemudian dibawa ke Mahkamah Agung (MA), di mana oleh Ketua MA, Bagir Manan ditegaskan bahwa putusan Pengadilan Tinggi Jawa Barat telah final. KPUD Depok lalu mengajukan Peninjauan Kembali kepada MA, dan pada 16 Desember 2005, Mahkamah Agung memutuskan bahwa pemenang pemilu adalah pasangan Nur Mahmudi-Yuyun.


Twitter :  


16. Salim Segaf AlJufri, Mendengar aspirasi, dekat dan melayani rakyat. Cucu dari ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie.


Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 17 Juli 1954; umur 59 tahun) adalah Menteri Sosial Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia adalah Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman sejak Desember 2005 menggantikan Muhammad Maftuh Basyuni. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Direktur Perwakilan WAMY (World Assembly of Muslim Youth) untuk Kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan juga Direktur Syariah Consulting Center.

Ia juga Direktur Syariah Consulting Center dan aktif mengajar di UIN Syarif Hidayatullah, Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) dan Dirasat Islamiyah Jakarta.

Selain itu ia adalah cucu dari ulama besar Palu, Sayyid Idrus bin Salim Aljufrie atau lebih dikenal dengan nama “Guru Tua ” pendiri yayasan Al-Khairaat.
 

Pendidikan : Ia menyelesaikan pendidikan S1 (1976), S2 (1980) dan S3 (1986) untuk bidang Syariah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Twitter :


17. Suharna Surapranata, mantan Menristek RI, Teladan disemua mihwar dakwah, baginya jabatan hanyalah amanah yang setiap saat bisa selesai.


Suharna Surapranata (lahir di Bandung, Jawa Barat, 13 Desember 1955; umur 57 tahun) adalah seorang politikus Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II, namun pada saat reshuffle tanggal 18 Oktober 2011, ia diganti.

Suharna Surapranata meraih gelar sarjana dari Departemen Fisika Universitas Indonesia dan magister Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung. Ia salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera dan menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS. Ia juga ikut mendirikan Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI).



18. Surahman Hidayat, Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) DPP PKS, Ia berpendapat politik adalah alat vital untuk perjuangan publik.


KH. DR. Surahman Hidayat, MA mulai mencuat namanya saat dirinya ditunjuk untuk menggantikan Hidayat Nur Wachid sebagai Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen Dewan Pewakilan Rakyat  (BKSAP DPR) terkait dengan majunya Hidayat Nur Wahid dalam provinsi DKI Jakarta 2012. Alasan penggantian ini adalah agar Hidayat lebih konsentrasi pada tugasnya sebagai calon kepala daerah DKI Jakarta dan kerja-kerja BKSAP tidak terbengkalai.

Menurut Surahman, politik adalah alat vital untuk perjuangan publik. Namun sayangnya saat ini institusi DPR masih perlu dibangun agar maujud menjadi lembaga politik yang taat hukum dan bermoral. Karena itulah, salah satu tekad yang tertanam kuat di dada Surahman saat ini adalah ingin berdakwah di lingkungan parlemen.

Tekad Surahman untuk berda’wah tentunya tak berlebihan, terutama jika kita melihat bekal keilmuan dan pengalaman yang ia miliki. Sejak remaja ia sudah aktif menimba ilmu agama. Ia tercatat pernah berguru pada beberapa orang Kyai.

Keinginannya untuk berdakwah mengantarkannya untuk menjadi pembicara di beberapa tempat, di antaranya adalah menjadi pembicara pada seminar Ekonomi Syariah dan Utang Luar Negeri di ITS, Surabaya, Juli 2006; Pembicara pada Seminar Peluang Mahasiswa Timur Tengah Pasca Reformasi di Khortum, Sudan, Mei 2007 dan masih banyak lainnya.

Surahman aktif sebagai penasihat Partai Keadilan (cikal PKS) Perwakilan Kairo pada tahun 1999. Dia juga menjadi anggota Dewan Syariah PKS, Wakil Presiden Internasional PKS, dan Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) Partai Keadilan Sejahtera. Sekarang, dia merupakan satu dari enam orang anggota Dewan Pimpinan Tinggi Pusat PKS, organ paling menentukan PKS setelah Majelis Syura.

Selain di PKS, dia berkecimpung mengembangkan ekonomi syariah. Surahman adalah anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia, anggota Dewan Pakar Persatuan Umat Islam Indonesia (PUI) dan Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.

Surahman juga Ketua Dewan Pengawas Syari’ah Assuransi Tokyo Marine Indonesia, Cabang Syari’ah, Ketua Dewan Pengawas Syari’ah Hotel Sofyan Group, Jakarta, Anggota Dewan Pengawas Syari’ah Bank DKI Syari’ah, Jakarta, dan konsultan di lembaga Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU).


Twitter : @Sur_Hidayat



19. Tifatul Sembiring, Menteri berprestasi, pandai berpantun, pemimpin yang periang dan sangat disenangi.


Ir. H. Tifatul Sembiring (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 28 September 1961; umur 52 tahun) adalah politikus Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menggantikan Hidayat Nur Wahid sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tifatul Sembiring merupakan insinyur komputer lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STI&K) Jakarta. Sebelum terjun dalam politik praktis, ia pernah berkarier di PT PLN (persero) dalam bidang telekomunikasi dan pemrosesan data. Ia juga pernah menjadi aktivis Pelajar Islam Indonesia (PII) semasa mudanya. Dan sekarang menjadi Dewan Pertimbangan Pusat Perhimpunan Keluarga Besar PII 2008-2011.

Tifatul lahir dari pasangan orang tua yang berasal dari Suku Karo dan Minangkabau. Dari ayahnya Tifatul memiliki marga Sembiring , namun dari pihak ibu dia merupakan kepala kaum Suku Koto di Guguak Tabek Sarojo, Agam, Sumatera Barat dengan gelar Datuk Tumangguang. Tifatul menikah dengan Sri Rahayu dan memiliki 7 orang anak: Sabriana, Fathan, Ibrahim, Yusuf, Fatimah, Muhammad dan Abdurrahman.
 

Twitter :

 
20. Gatot Pujo Nugroho, Gubernur Sumut yang humoris, rendah hati dan dekat dengan rakyat.


 H. Gatot Pujo Nugroho, A.Md, S.T., M.Si (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 11 Juni 1962; umur 51 tahun[1]) adalah Gubernur Sumatera Utara sejak 14 Maret 2013[2]. Sebelumnya, Gatot merupakan Plt. Gubernur Sumatera Utara sejak 2011 hingga 2013 menggantikan Syamsul Arifin yang terjerat kasus korupsi. Gatot yang adalah politikus PKS ini, berduet dengan Syamsul Arifin pada Pemilukada Sumatera Utara 2008 dengan tagline Syampurno.

Dalam Pilkada Sumut 2013, ia maju dan menggandeng Bupati Serdang Bedagai, H.T. Erry Nuradi sebagai wakilnya. Sesuai hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut 5 yang membawa tagline Ganteng ini memenangkan pilkada satu putaran di angka 32,05 %
Gatot yang merupakan anak kedua dari lima bersaudara ini lahir di Magelang, Jawa Tengah, pada 11 Juni 1962 lalu. Ayahnya Juli Tjokro Wardoyo adalah seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu). Ibunya, Sulastri adalah seorang ibu rumah tangga yang dikenal sebagai ketua pengajian kaum ibu di lingkungannya.

Gatot tumbuh besar di komplek prajurit TNI di Magelang. Selain terbiasa dididik dengan disiplin tinggi khas keluarga tentara, Gatot dan saudara-saudaranya juga tumbuh dalam suasana keluarga yang religius. Kedua orangtuanya, termasuk kakek nenek dari kedua orangtuanya itu, dikenal sebagai tokoh agama dan panutan di lingkungannya masing-masing.

Suasana keagamaan cukup kental itu yang membuat Gatot sejak kecil dekat dan punya minat tinggi dengan Keislaman. Sejak duduk di bangku Sekola Dasar, Gatot sudah terbiasa menjaga sholat lima waktunya. Karena kedekatannya dengan hal-hal berbau Keislaman itu pula membuatnya digelari ”Kyai” oleh rekan-rekan sepermainannya. Julukan ”Kyai” itu masih sering diucapkan teman-temannya sampai dia duduk di bangku Sekolah Teknik Menengah (STM).

Karena minatnya yang tinggi terhadap Keislaman membuat Gatot sejak kecil, selain bercita-cita jadi tentara, juga berkeinginan menjadi Ulama atau Kyai. Tapi karena keterbatasan biaya mengingat ayahnya yang hanya parajurit biasa memaksa Gatot mengurungkan niatnya. Dia harus menghapus mimpinya untuk melanjutkan pendidikannya ke Pesantren Modern Gontor setamat dari Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Magelang.

Dengan harapan, nantinya bisa langsung bekerja setamat sekolah, ayahnya meminta Gatot melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri Magelang. Setelah melewati ujian, Gatot menjadi satu-satunya siswa SMP Negeri 1 Magelang yang bisa lolos ke STM Negeri Magelang yang saat itu menjadi favorit.

Menjelang tamat STM, Gatot yang juga punya keinginan besar untuk menjadi tentara itu berniat mengikuti test Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI). Namun karena keterbatasan biaya, lagi-lagi Gatot harus mengurungkan niatnya. Ayahnya berharap besar dia langsung bekerja setamat dari STM agar bisa meringankan beban ekonomi keluarga.

Lulus STM, Gatot langsung pun diterima bekerja sebagai tenaga lapangan di salah satu perusahaan kontraktor. Dia pun akrab dengan pekerjaan kasar, bersentuan dengan batu, semen, pasir dan lainnya. Kulit kakinya yang kasar dan berlubang-lubang karena pekerjaan kasar yang ditekuninya itu membuatnya harus tersingkir di test bidang kesehatan saat mencoba melamar untuk Sekolah Calon Bintara (SECABA) Angkatan Darat (AD).

Setahun bekerja sebagai tenaga lapangan kontraktor, Gatot mendapat info adanya program beasiswa penuh pendidikan D3 Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk instruktur di Politeknik yang akan didirikan di berbagai daerah di Indonesia.

Karena tak akan dipungut biaya pendidikan, Gatot ikut test dan akhirnya dinyatakan lulus. Kelak setamat mengikuti program D3 ITB tersebut, Gatot ditempatkan sebagai staf pengajar di Politeknik Universitas Sumatera Utara (USU) sejak 1986. Bersamaan dengan penempatannya di Medan itu lah, Gatot pindah ke Medan sampai saat ini.
Pendidikan di ITB

Semasa kuliah di program D3 ITB tersebut, Gatot mulai bersentuhan dengan aktivitas masjid kampus. Dia aktif di Masjid Salman ITB dan juga Masjid Taqwa yang ada di lingkungan kostnya di Komplek TNI AD di Geger Kalong, Bandung. Kebetulan Masjid Taqwa tersebut persis berada di depan rumah dai kondang KH Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym. Di masa itu, Gatot dan Aa Gym berinteraksi cukup dekat dengan bersama-sama aktif menghidupkan Masjid Taqwa tersebut dengan berbagai kegiatan.

Setelah ditempatkan di Politeknik USU, Gatot pun aktif di masjid kampus, yakni Masjid Dakwah USU. Aktivitas dakwah di kampus itu lah yang terus berlanjut sampai kemudian Gatot pun terlibat aktif dalam dakwah bersama PKS. Seperti yang suduh jamak diketahui, PKS merupakan partai yang dilahirkan para mahasiwa yang aktif dalam dakwah di kampus-kampus se-Indonesia.

Di tengah semangat dakwah pula Gatot menemukan pasangan hidupnya Sutias Handayani yang juga aktivis dakwah kampus. Mereka dijodohkan oleh guru mengajinya masing-masing dan melangsungkan pernikahan pada 10 Mei 1990. Sampai saat ini mereka telah dikaruniai lima anak yang kesemuanya puteri. Dua dari lima anak mereka saat ini menempuh pendidikan di Pesantren Kuningan, Jawa Barat.


Seiring waktu intensitas kegiatannya di partai semakin tinggi. Puncaknya ketika dia dipercaya menduduki jabatan sebagai plh ketua DPW PKS Sumut pada tahun 2005 ketika ketua yang lama yakni Ustadz Muhammad Nuh terpilih duduk di legislatif. Saat itulah Gatot memilih mengundurkan diri dari Politeknik USU.

Begitulah, selanjutnya ia diminta menjadi calon wakil gubernur Sumatera Utara mendampingi Syamsul Arifin. Jabatan Ketua DPW PKS pun seketika ia serahkan kepada Musthofa Ismail.

Pasangan yang popular di sebut Syampurno ini akhirnya tampil sebagai pemenang dalam pemilukada gubernur langsung pertama oleh rakyat di tahun 2008. Pasangan berslogan, “Rakyat tidak sakit, rakyat tidak lapar, dan rakyat tidak bodoh,” yang dilantik 16 Juni 2008 sayangnya kandas di tengah jalan.

Gatot Pujo Nugroho diangkat menjadi penjabat (Pj.) Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) terhitung sejak 21 Maret 2011. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No.15/P Tahun 2011 tertanggal 21 Maret 2011.

Keppres No.15/P Tahun 2011 tersebut diserahkan Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Diah Anggraeni, kepada Gatot Pujo Nugroho di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (24/3/2011).

Pengangkatan sebagai pj gubernur itu karena Gubernur Syamsul Arifin berstatus tersangka, dalam kasus korupsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lngkat. Syamsul ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi dan dititipkan di Rutan Salemba.

Menjelang Pemilukada 7 Maret 2013, sidang paripurna DPRD Sumatera Utara (27/11/2012) menyetujui pengajuan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho menjadi gubernur definitif. Sidang ini sebagai tindak lanjut dari pemberhentian Syamsul Arifin sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Keppres No 95 /P tahun 2012 tanggal 12 Oktober 2012 tentang Pemberhentian H. Syamsul Arifin SE sebagai Gubernur Sumatera Utara masa jabatan tahun 2008-2013 sebagai tindaklanjut Putusan Mahkamah Agung No.472 /K/Pid.Sus/2012 tanggal 3 Mei 2012 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap atas tindak pidana korupsi.



21. Suswono, menteri berprestasi, diantaranya Indonesia raih penghargaan dari FAO dalam entaskan kelaparan, dan berhasil menangani swasembada pangan nusantara.


 Ir. H. Suswono, MMA (lahir di Tegal, Jawa Tengah, 20 April 1959; umur 54 tahun) adalah politikus yang menjabat Menteri Pertanian Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR-RI untuk periode 2004-2009 dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Suswono menjadi anggota DPR-RI melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IX (Kab. Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes) dan dipercaya membidangi Bidang Pangan, Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Kelautan di Komisi IV.
 

Suswono adalah anak dari H. Asyraf dan Hj. Suratni. Suswono mempunyai enam adik: Suciati, Agus, Artati Budi, Arum, Arif, dan Iman Setiaji Suswono mempunyai empat orang anak: Anna Mariam Fadhilah, Adilah Ihsani, Muhammad Usaid Gharizah, dan Sarah Nabilah dari pernikahannya dengan Mieke Wahyuni

Twitter :


22. Nasir Djamil, Sosok anggota dewan yang patriotis, Latar belakangnya sebagai wartawan menjadikan dirinya mudah dan fleksibel dalam membawakan aspirasi rakyat

   
Muhammad Nasir Djamil (lahir di Medan, Sumatera Utara, 22 Januari 1970; umur 43 tahun adalah anggota DPR periode 2009 - 2014 yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera. Ia saat ini bertanggungjawab sebagai anggota Komisi III yang membidangi Hukum, HAM, dan Keamanan

Sebelum berkecimpung ke dunia politik, masa re-maja Nasir sebenarnya sudah banyak menekuni sejumlah aktivitas. Bahkan dia pernah menjadi vokalis group band aliran slow rock Nyetanus (Nyentrik tapi Minus) dan sempat mengisi beberapa panggung hiburan di sekolahnya saat SMA. Nasir tumbuh menjadi pemuda yang mulai mencintai dunia politik. Kepeduliannya terhadap masalah-masalah yang bergolak di daerah NAD memberinya semangat untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat NAD. Ia terjun secara total menjadi anggota legislatif di DPRD NAD periode 1999-2004. Sukses mengemban tugas di tingkat provinsi, Nasir dipercaya kembali untuk meluncur dan menduduki kursi DPR RI dari Fraksi PKS selama dua periode, yakni 2004- 2009 dan 2009-2014.

Sosok politisi muda yang patriotis merupakan julukannya dari NAD. Ini karena ia satu-satunya perwakilan Fraksi PKS di kursi Dewan yang menolak pesangon sebesar Rp 75 juta saat meninggalkan kursi DPRD NAD. Ia juga satu-satunya anggota dewan yang berani menolak Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Gubernur NAD, Abdullah Puteh, yang terlibat kasus korupsi APBD.

Sarjana Institut Agama Islam (IAIN) Ar-Raniri Banda Aceh ini juga menjabat ketua Pokja Pertanahan DPR RI. anggota grup kerjasama bilateral DPR RI - Parlemen Korea Selatan dan menjadi Tim Pengawas DPR RI terhadap rehabilitasi plan rekonstruksi Aceh-Nias, serta menjadi Tim Pemantau DPR RI terhadap implementasi MoU Helsinki antara Pemerintah RI-GAM. 
 
 
 
 
 
 


Twitter :       



Sumber :
fb.com/HumasPartaiKeadilanSejahtera
http://id.wikipedia.org

http://profil.merdeka.com
Share on Google Plus

About PKS Kabupaten Magelang

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment