Memandang Mesir Dalam Bimbingan Kebenaran

Assalamu’alaikum
Apa yang terjadi di Mesir hari ini hendaknya seorang muslim memandangnya dalam bimbingan nilai-nilai kebenaran berikut ini agar dingin hatinya dan sejuk dadanya insya Allah ta’ala:
Bahwa ia adalah qadha Allah subhanahu wata’ala yang harus dihadapi oleh seorang muslim dengan kelapangan dada dan tanpa penolakan, karena Allah telah menentukan pertarungan antara al-haq dengan al-bathil hingga hari kiamat, terkadang giliran kemenangan itu untuk al-haq dan giliran lain untuk al-bathil dan pergiliran untuk kebatilan hanya sebentar sedangkan pergiliran untuk al-haq hingga hari kiamat. Maka siapa yang ridha dengan ketetapan Allah baginya ridha Allah, dan siapa yang marah maka baginya kemurkaan Allah. Arti ridha tidak lain kecuali berserah diri kepada putusan Allah, dan bukan berarti menyerah kalah di depan kebatilan dan juga tidak berarti tidak melakukan perlawanan dengan segala cara yang memungkinkan.
Yang telah terjadi pada Presiden Mesir Dr Muhammad Mursi – semoga Allah menjaga beliau – adalah murni kezaliman, dan pembangkangan yang jelas. Allah swt telah mewajibkan diri-Nya yang Maha Mulia dan Maha Sempurna untuk menolak hamba-Nya yang dizalimi meskipun pertolongan itu datang setelah beberapa lama. Dia lebih cemburu daripada kita terhadap kezaliman yang terjadi atas hamba-hamba-Nya yang shalih. Benar bahwa Presiden Mursi memiliki beberapa kesalahan, dan ini adalah lumrah terjadi pada manusia umumnya, tetapi kesalahan-kesalah beliau - menurut kesepakata orang-orang bijak semua bangsa - tidak boleh menyebabkan pelengseran beliau.
Orang-orang yang bergembira dan bersorak dengan jatuhnya Presiden Mursi terbagi menjadi beberapa pihak:
Pihak pertama: jamaah orang-orang shalih dan baik namun mereka tidak “ngeh” terhadap bahaya lengsernya Mursi. Mereka abai dan punya pemahaman yang kurang. Kita doakan semoga Allah menunjuki mereka. Mereka akan melihat dengan mata kepala sendiri bahwa mereka telah keliru dengan perbuatan mereka ini.

Pihak kedua: kelompok besar para preman dan orang-orang yang menjual agama mereka dengan dunia yang sedikit, mereka adalah budak bagi siapapun yang membayar mereka. Orang-orang seperti ini janganlah anda melelahkan diri dengan melayani mereka, karena mereka tidak pantas untuk dilayani.
Pihak ketiga: mereka adalah para perusak dari kelompok al-hizbu al-wathani, partai rezim lama yang telah tumbang. Merekalah para pembuat kerusakan di muka bumi, dan para pengikutnya dari kalangan media, hakim, perwira poilisi, pebisnis dan lain-lain. Kepada mereka kita katakan: “Sebentar (jangan senang dulu), cukuplah kehinaan dan cacat bagi kalian dengan sikap kalian berpihak kepada kebatilan melawan kebenaran padahal kalian tahu dengan pasti siapa yang benar dan siapa yang bathil. Apakah kalian menyangka bahwa Allah lalai dari makar kalian dan perbuatan kalian siang dan malam?! Tidak akan, tidak akan.. Allah swt benar-benar mengawasi, tertawalah sejenak, tapi ketahuilah bahwa kepada penjahatlah kembalinya lingkaran keburukan, dan kalian akan tahu beritanya setelah beberapa waktu. “ Dan Allah tidak akan memberi bimbingan kepada tipudaya para pengkhianat.”
Pihak keempat: beberapa tokoh dan beberapa negara yang menampakkan kegembiraan atas peristiwa yang terjadi dan berdiri bersama al-bathil, membantu dan menyokongnya dengan berbagai cara. Kepada mereka: “Apakah kalian merasa aman dengan keberpihakan kalian kepada al-bathil dari pembalasan Allah swt dan dijadikanNya kalian sebagai jejak (keburukan) setelah itu?! Rasulullah saw telah bersabda: إِنَّ اللهَ يُمْهِلُ لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ “Sesungguhnya Allah akan menunda hukuman si zalim hingga saat tiba Dia menyiksanya tak kan luput sedikitpun.

Sedangkan saudara-saudara kita orang-orang shalih rakyat Mesir yang tetap bertahan di sekitar masjid Rabiah dan lainnya, saya katakana kepada mereka: “Bersabarlah dengan kesabaran yang indah. Jangan sampai kalian tergilincir menumpahkan darah karena inilah yang paling diinginkan oleh musuh kalian, berkumpullah dengan para guru dan orang bijak kalian, mintalah pendapat mereka untuk langkah-langkah kerja ke depan. Jauhilah cara bertindak hanya dengan emosi semata tanpa dituntun oleh syariat dan pandangan akal sehat.”
Kepada orang-orang shalih di seluruh penjuru dunia yang merasa sedih dan terluka dengan peristiwa ini, saya katakana: “Jagalah mental kalian agar tetap semangat, agar jiwa kalian tetap kuat, jangan sampai semangat kalian runtuh, atau berbalik ke belakang, atau tersungkur tak berdaya, atau kalian tinggalkan da’wah di jalan Allah dan bekerja untuk agama-Nya. Sebab jika hal tersebut terjadi, maka inilah tujuan yang paling diinginkan oleh musuh-musuh kalian. Kecewakanlah harapan mereka dan ketahuilah bahwa kesudahan akhir itu milik orang-orang yang bertaqwa. Betapa banyak bala’ yang menimpa orang-orang yang shalih sebelum kalian dan mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
Saya memohon kepada Allah agar Dia melindungi kita semua, menjaga dan membimbing kita kepada hal yang dicintai dan diridhai-Nya. Dan semoga Dia memperlihatkan kepada kita bahwa yang haq adalah haq dan member rizki kepada kita untuk mengikutinya, dan memperlihatkan bahwa yang bathil adalah bathil dan member rizki kepada kita untuk menjauhinya.
 Dr. Muhammad Musa Asy-Syarif
 
Share on Google Plus

About PKS Kabupaten Magelang

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment