Tips Mengelola Keuangan Keluarga Di Masa Krisis

Bagaimana kabar sahabat hari ini setelah dua minggu lebih terkarantina di rumah? Stres? Bingung? Resah?

Jika iya, mari relaksasi sejenak, dan tinggalkan semua pikiran tentang serangan covid-19. Bila perlu, lakukan social media distancing, agar semua informasi buruk yang belum tentu benar itu tidak menambah beban pikiran kita. Saatnya kita move on, dari krisis menjadi kehidupan yang lebih baik.
Krisis selalu identik dengan kesulitan ekonomi. Pekerjaan yang tiba-tiba berhenti berarti tidak ada gaji yang kita terima. Usaha yang tutup karena banyak orang yang memilih berdiam di rumah, sama dengan tertutupnya sumber keuangan kita. Lantas, bagaimana kita bertahan sementara para ahli meramalkan bahwa krisis ini bahkan akan berlangsung hingga satu tahun kedepan? Berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan:

1. Perbanyak sedekah dan berbagi
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10)


Allah memberi sebuah jalan kepada kita untuk memperbesar keran rizki, yaitu dengan bersedekah. Sedekah, meski secara lahir mengurangi harta kita, namun sejatinya justru menambah harta kita. Karena Allah akan mengganti harta kita berkali lipat dari jumlah yang sudah kita keluarkan. Oleh karena itu, membiasakan bersedekah adalah penting. Tak jadi soal dengan jumlahnya, karena yang dinilai Allah adalah keikhlasan kita. Oleh karena itu, meski masa krisis, tetaplah bersedekah. Insyaallah sedekah yang kita keluarkan akan membuka jalan bagi pintu-pintu rizki kita.

sumber: idntime.com

2. Selalu bersyukur
Syukur membuat hati kita lapang. Hati yang lapang akan menjernihkan pikiran. Pikiran yang jernih akan mendatangkan banyak ide. Kelapangan hati dan kejernihan pikir adalah hadiah dari Allah. Oleh karena itu, jika hari ini kita bisa memulai pagi dengan tubuh yang sehat, bersyukurlah, sebab itu artinya harapan masih ada.


3. Cari peluang-peluang usaha
Meski krisis, peluang usaha baru tetap ada. Coba lihat potensi diri kita. Setiap keahlian yang kita miliki bisa jadi pintu menghasilkan rupiah. Memasak, menjahit, merajut, berkebun, fotografi, desainer grafis, adalah beberapa contoh keahlian yang bisa menghasilkan rupiah. Modal tak selalu dalam bentuk uang. Keahlian dan pertemanan adalah modal yang sudah cukup bisa menggerakkan usaha.


4. Berbelanja seperlunya
Jika Anda termasuk orang yang tidak memiliki kesulitan keuangan berarti selama krisis, bukan berarti Anda bebas membelanjakan uang. Tetap berbelanja seperlunya. Kelebihan uang yang kita miliki bisa disimpan atau disedekahkan. Ingat, kita tidak tahu kapan krisis akan berakhir.


5. Berdayakan sumber daya dalam rumah kita
Banyak hal yang bisa dihasilkan dari rumah. Selama ini kita sudah didesain oleh industri untuk menjadi bangsa konsumtif, di mana kita selalu merasa bahwa kebutuhan kita hanya bisa tercukupi dengan membeli. Saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengubah paradigma kita. Ada banyak hal yang bisa kita sediakan dari rumah. Bahkan bahan pangan kita pun bisa kita sediakan dari rumah. Saatnya kita berdayakan rumah kita agar tidak tergantung pada industri.


Kini saatnya kita #moveon, bergerak, berubah. Jadikan krisis ini sebagai pemantik kreatifitas. Jangan lupa, DNA bangsa Indonesia adalah bangsa petarung dan pejuang. Saya, Anda, kita semua adalah bagian dari pejuang itu. Tinggalkan stres, berkreasilah, Anda akan menumakan banyak peluang di depan mata. Apakah Anda siap? (aan)
Share on Google Plus

About PKS Kabupaten Magelang

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment