Ramadhan Nan Istimewa


gambar: google
Oleh: Istikomah
Staff pengajar SDIT Al Muhajirin Sawangan

Ramadhan! Marhaban Yaa.. Ramadhan..Ramadhan bulan yang kita nantikan. Bulan yang kita rindukan kehadirannya. Sebagai umat muslim sudah selayaknya menyambutnya dengan sukacita. Sabda Nabi SAW:

"Barang siapa yang berbahagia menyambut bulan Ramadhan, diharamkan atasnya api neraka."

Subhanallah! Hanya dengan rasa bahagia dalam menyambut Ramadhan, seorang muslim akan diganjar dengan pahala oleh Allah SWT. Apalagi bila kita menyambutnya dengan penuh persiapan-persiapan yang matang. Ditambah dengan target-target yang melebihi hari-hari biasa. MasyaAllah! Pahala dan rahmat Allah berlimpah.

Salah satu ekspresi sukacita adalah dengan mengkondisikan diri dan keluarga. Membangun suasana baru saat pertama kali menyambut tamu mulia, sang Ramadhan. Misalnya dengan saling memberi dan meminta maaf dengan anggota keluarga. Suami terhadap istri, istri terhadap suami, anak dengan orangtua dan orangtua dengan anak-anak.

Mari kita persiapkan diri kita dengan membersihkan diri. Tapi bukan dengan mandi beramai-ramai di tempat-tempat tertentu. Yang paling utama adalah membersihkan diri dengan muhasabah. Muhasabah hati, muhasabah lisan dan muhasabah perut.

Muhasabah hati, kita bersihkan hati kita dari segala penyakit hati. Iri dengki, riya, sombong, dan segala penyakit hati yang bersarang di hati kita. Jika hati kita bersih, maka akan dengan mudah kita menikmati ibadah shaum Ramadhan. Bila hati kita kotor, kaki sekekar apapun tak akan sanggup berdiri selama satu jam untuk tarawih. Tak pula sanggup bersabar untuk mengkhatamkan Al-Qu'ran.

Muhasabah lisan, bersihkan lisan kita dari kebiasaan berucap yang buruk. Sebab saat Ramadhan ucapan yang buruk mendapat peringatan yang keras dari Allah. Ucapan yang buruk bisa menguras pahala shaum kita. Rasulullah SAW bersabda,

"Shaum itu perisai, maka janganlah bicara kotor, dan berbuat bodoh. Dan jika ada orang yang memancingnya berkelahi atau mengumpatnya, katakanlah, "Aku sedang shiyam." 
( HR. Bukhari dan Muslim )

Marilah kita bersihkan hati kita dari sampah lisan, agar hati kita bersih dan pahala Ramadhan dapat kita raih dengan sebaik-baiknya.

Muhasabah perut, dengan muhasabah rezeki. Semaksimal mungkin kita dapat memastikan apa yang kita konsumsi dan apa yang kita pakai bebas dari yang haram. Baik secara zatnya maupun cara memperolehnya. Sebab Allah tidak akan menerima kecuali dari yang halal dan thayyib. Rasulullah SAW bersabda,

"Setiap daging yang tumbuh dari yang haram, neraka itulah yang paling layak untuknya." 
( HR al Bazzar, al Baihaqi dan al Haitsami )

Dan Allah SWT berfirman,

"Wahai para rasul, makanlah dari yang thayyib dan beramal shalihlah, sesungguhnya Aku mengetahui atas apa yang kalian kerjakan." ( QS. Al mukminun: 51 ).

Marilah kita bersihkan hati, bersihkan lisan dan perut kita. Dan semoga kita dipermudah untuk melakukan ketiga hal itu. Sebagai penutup saya nukilkan sebuah ucapan dari Ahnaf bin Qais,

"Aku berlindung kepada Allah agar jangan sampai saya mengingatkan hal ini kepada anda sekalian tapi saya melupakannya, saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung." Wallhu'alam bishawab.
Share on Google Plus

About PKS Kabupaten Magelang

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment