Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh
menarik membaca tulisan mas a jul yang menanyakan
partai bersih itu yang bagaimana? dalam link berikut.
dalam pertanyaan beliau ada 3 parameter yang ditanyakan
1. “Mungkin yang elite dan kader atau anggotanya yang duduk
sebagai pejabat negara bebas dari korupsi. Apakah kebersihan partai itu
hanya dengan soal korupsinya saja? “
2. “Atau mungkin bisa juga dikaitkan dengan kebersihan pakaian
yang biasa dikenakan oleh semua jajaran pengurus dan pimpinan hingga ke
kader-kadernya atau anggota-anggotanya”
3. “mungkin dalam kaca mata sosiologi bisa diartikan
sebagai yang seluruh penghuninya adalah yang secara sosial bermoral
bersih atau katakan lah berakhlaqul karimah. Ada yang bersih?”
menurut saya bersih atau tidaknya suatu kelompok tidak bisa menggunakan
standar yang parsial seperti hanya dalam perspektif tidak korupsinya
atau hanya dalam perspektif tidak pernah melakukan dosa, atau hal
parsial lain. namun harus lebih mendalam dalam konteks pembahasannya.
mengapa?
karena jika standar bersihnya suatu kelompok hanya dalam konteks bahwa
kadernya tidak pernah salah atau pemimpinnya tidak pernah salah, maka
ini bisa berbahaya.
kenapa saya katakan berbahaya?
mari kita lihat sejarah
Dalam kitab siroh dijelaskan beberapa fakta berikut ini:
1. Rasulullah ditegur oleh Allah karena mengabaikan abdullah bin ummi maktum.
2. Rasulullah ditegus keras oleh Allah ketika mengharamkan sesuatu yg
halal bagi diri beliau pribadi walau tujuannya untuk menyenangkan istri.
3. Ada shohabiyah yg berzinah dan dirajam.
4. Ada sahabat ahlul badr yg melakukan pengkhianatan dengan membocorkan
rahasia negara. Yg karena itu Rasulullah mengutus ali bin abi tholib
untuk mengejarnya seblum dia sampai ke makkah.
5. Ada seorang arab badui yg mengencingi masjid.
6. Mayoritas pasukan pemanah yg jumlahnya sangat banyak melanggar
perintah Rasul untuk tetap berada diatas bukit apapun yg terjadi.
7. Lalu kesalahan abu bakar shiddiq yg ditegur oleh Allah dalam ayat al
qur’an karena kemarahan beliau tehadap salah satu pembantunya yg
terlibat dalam haditsul ifki.
8. Dan begitu banyak catatan sejarah lainnya.
apakah ada yang nekat mengatakan bahwa islam itu tidak bersih? atau
mengatakan bahwa al qur’an itu tidak sempurna? atau Rasul gagal membina
sahabatnya? atau Allah salah memilih rasul?
sungguh terlalu gegabah jika ada yang mengatakan hal itu.
dengan demikian kesalahan yg dilakukan oleh satu dua orang dalam sebuah
kelompok tidak bisa dibebankan kepada kelompok itu secara keseluruhan,
terlebih lagi dalam islam ada mekanisme taubat yang memungkinkan orang
yg berbuat dosa untuk kembali kepada kebenaran.
itulah sebabnya Allah mengatakan bahwa
“Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222)”
disitu tidak dikatakan bahwa Allah menyukai orang yang bersih, melainkan orang yang selalu mensucikan diri.
itulah sebabnya pembahasan ttg status bersihnya suatu kelompok bukan diukur dari orang perorang semata.
secara garis besar, kita bisa menyepakati 3 parameter ini:
1. Bersih Landasannya. suatu kelompok bisa dikatakan bersih jika
landasan berpikirnya itu bersih. bukan dibangun karena kekecewaan thd
kekuasaan atau karena banyaknya uang yg dimiliki sebagai modal utama.
suatu gerakan yang mendasarkan dirinya dengan landasan yang bersih maka
itulah gerakan yang baik. dan dalam keyakinan kaum muslimin tidak ada
kebenaran yang lebih benar dan tidak ada sumber yang lebih bersih
dibandingkan dengan al qur’an dan sunnah.
2. Bersih Pemahamannya. bisa jadi landasannya benar, namun jika
pemahaman terhadap landasan itu salah, makan sebuah gerakan itu pasti
akan sesat dan kotor oleh noda kesesatan. itulah sebabnya menjadikan al
qur’an dan sunnah sebagai landasan itu penting, namun memahaminya dengan
kaidah yang benar juga penting. tidak sedikit aliran sesat yang
memalipulasi penafsiran ayat dan hadits sehingga melahirkan pemahaman
yang jauh dari kebenaran.
3. Bersih pelaksanaannya. sebaik apapun pemahaman jika tidak
dilaksanakan maka hanya akan jadi dongeng belaka. itulah sebabnya Allah
mengutus banyak rasul, agar bisa menjadi contoh dalam pelaksanaan. bukan
sekadar teori tanpa aplikasi, bukan sekadar hukum tanpa ketulusan, dan
bukan sekadar jargon tanpa isi.
nah jika pertanyaannya siapa partai yang paling bersih, maka jawabannya jelas adalah PARTAI YANG MEMENUHI 3 KRITERIA DIATAS.
siapakah itu?
silakan menilai dengan penilaian masing-masing.
yang penting kita terus menunjukkan bahwa kita punya kesungguhan untuk
terus BEKERJA dengan CINTA untuk mewujudkan HARMONI di indonesia bahkan
didunia ini.
salam inspirasi
0 comments:
Post a Comment