PARTAI BERSIH ITU YANG BEGINI | Oleh : Junaedi Putra

 
Junaedi Putra
Bismillahirrohmanirrohim
 
Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh
 
menarik membaca tulisan mas a jul yang menanyakan
partai bersih itu yang bagaimana? dalam link berikut.
 
dalam pertanyaan beliau ada 3 parameter yang ditanyakan
1. “Mungkin yang elite dan kader atau anggotanya yang duduk sebagai pejabat negara bebas dari korupsi. Apakah kebersihan partai itu hanya dengan soal korupsinya saja? “
 
2. “Atau mungkin bisa juga dikaitkan dengan kebersihan pakaian yang biasa dikenakan oleh semua jajaran pengurus dan pimpinan hingga ke kader-kadernya atau anggota-anggotanya”
 
3. “mungkin dalam kaca mata sosiologi bisa diartikan sebagai yang seluruh penghuninya adalah yang secara sosial bermoral bersih atau katakan lah berakhlaqul karimah. Ada yang bersih?”
 
menurut saya bersih atau tidaknya suatu kelompok tidak bisa menggunakan standar yang parsial seperti hanya dalam perspektif tidak korupsinya atau hanya dalam perspektif tidak pernah melakukan dosa, atau hal parsial lain. namun harus lebih mendalam dalam konteks pembahasannya.
 
mengapa?
 
karena jika standar bersihnya suatu kelompok hanya dalam konteks bahwa kadernya tidak pernah salah atau pemimpinnya tidak pernah salah, maka ini bisa berbahaya.
kenapa saya katakan berbahaya?
 
mari kita lihat sejarah
Dalam kitab siroh dijelaskan beberapa fakta berikut ini:
1. Rasulullah ditegur oleh Allah karena mengabaikan abdullah bin ummi maktum.
 
2. Rasulullah ditegus keras oleh Allah ketika mengharamkan sesuatu yg halal bagi diri beliau pribadi walau tujuannya untuk menyenangkan istri.
 
3. Ada shohabiyah yg berzinah dan dirajam.
 
4. Ada sahabat ahlul badr yg melakukan pengkhianatan dengan membocorkan rahasia negara. Yg karena itu Rasulullah mengutus ali bin abi tholib untuk mengejarnya seblum dia sampai ke makkah.
 
5. Ada seorang arab badui yg mengencingi masjid.
 
6. Mayoritas pasukan pemanah yg jumlahnya sangat banyak melanggar perintah Rasul untuk tetap berada diatas bukit apapun yg terjadi.
 
7. Lalu kesalahan abu bakar shiddiq yg ditegur oleh Allah dalam ayat al qur’an karena kemarahan beliau tehadap salah satu pembantunya yg terlibat dalam haditsul ifki.
 
8. Dan begitu banyak catatan sejarah lainnya.
apakah ada yang nekat mengatakan bahwa islam itu tidak bersih? atau mengatakan bahwa al qur’an itu tidak sempurna? atau Rasul gagal membina sahabatnya? atau Allah salah memilih rasul?
 
sungguh terlalu gegabah jika ada yang mengatakan hal itu.
dengan demikian kesalahan yg dilakukan oleh satu dua orang dalam sebuah kelompok tidak bisa dibebankan kepada kelompok itu secara keseluruhan, terlebih lagi dalam islam ada mekanisme taubat yang memungkinkan orang yg berbuat dosa untuk kembali kepada kebenaran.
 
itulah sebabnya Allah mengatakan bahwa
“Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222)”
 
disitu tidak dikatakan bahwa Allah menyukai orang yang bersih, melainkan orang yang selalu mensucikan diri.
 
itulah sebabnya pembahasan ttg status bersihnya suatu kelompok bukan diukur dari orang perorang semata.
 
secara garis besar, kita bisa menyepakati 3 parameter ini:
1. Bersih Landasannya. suatu kelompok bisa dikatakan bersih jika landasan berpikirnya itu bersih. bukan dibangun karena kekecewaan thd kekuasaan atau karena banyaknya uang yg dimiliki sebagai modal utama.
suatu gerakan yang mendasarkan dirinya dengan landasan yang bersih maka itulah gerakan yang baik. dan dalam keyakinan kaum muslimin tidak ada kebenaran yang lebih benar dan tidak ada sumber yang lebih bersih dibandingkan dengan al qur’an dan sunnah.
 
2. Bersih Pemahamannya. bisa jadi landasannya benar, namun jika pemahaman terhadap landasan itu salah, makan sebuah gerakan itu pasti akan sesat dan kotor oleh noda kesesatan. itulah sebabnya menjadikan al qur’an dan sunnah sebagai landasan itu penting, namun memahaminya dengan kaidah yang benar juga penting. tidak sedikit aliran sesat yang memalipulasi penafsiran ayat dan hadits sehingga melahirkan pemahaman yang jauh dari kebenaran.
 
3. Bersih pelaksanaannya. sebaik apapun pemahaman jika tidak dilaksanakan maka hanya akan jadi dongeng belaka. itulah sebabnya Allah mengutus banyak rasul, agar bisa menjadi contoh dalam pelaksanaan. bukan sekadar teori tanpa aplikasi, bukan sekadar hukum tanpa ketulusan, dan bukan sekadar jargon tanpa isi.
 
nah jika pertanyaannya siapa partai yang paling bersih, maka jawabannya jelas adalah PARTAI YANG MEMENUHI 3 KRITERIA DIATAS.
 
siapakah itu?
 
silakan menilai dengan penilaian masing-masing.
 
yang penting kita terus menunjukkan bahwa kita punya kesungguhan untuk terus BEKERJA dengan CINTA untuk mewujudkan HARMONI di indonesia bahkan didunia ini.
 
salam inspirasi

Share on Google Plus

About PKS Kabupaten Magelang

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment