Saya sih senyum-senyum aja kalo baca tulisan yang menjelek-jelekan PKS,
biarin ajalah suka-suka mereka, kadang saya mau lihat lebih jauh sampai
kapan mereka kuat ngejelek-jelekin PKS hahahaha, walaupun mereka sampai
berbusa-busa menjelek-jelekan PKS ane tetep bakal nyoblos PKS.
Ok lah, saat ini ada kader atau mantan ketua PKS yag sedang terlibat
masalah, saya lebih memilih untuk menunggu sampai ketukan palu hakim,
kalo memang sang mantan ketua PKS terbukti bersalah itu pun tidak akan
merubah pikiran saya.
PKS masih terhitung muda dalam kancah dunia politik di Indonesia, mereka
masih imut-imut atau ABG kalo meminjam bahasa anak muda sekarang,
namun walau pun masih hijau PKS sudah berhasil meng-KO beberapa partai
politik yang udah keitung sepuh.
Melihat fenomena ini, berbagai pihak tentunya tidak mau sang ABG menjadi
lebih besar dan kuat, karena itu harus di lakukan operasi ”
pembusukan” , pucuk di cinta ulam pun tiba, kebetulan sang mantan ketua
partai ABG tersandung kasus, inilah saat yang tepat melakukan tusukan
langsung ke jantung PKS.
Amunisi pun di siapkan, berbagai berita miring tentang PKS langsung
membombardir ruang-ruang televisi, tidak mengenal waktu, mulai dari pagi
hingga ketemu pagi lagi, pokoknya PKS harus hancur, mumpung momennya
pas.
Lalu apa yang terjadi?, tampaknya para musuh PKS mulai berhitung, apakah
serangan mereka sudah membuahkan hasil, mungkin dalam benak mereka para
simpatisan dan kader PKS satu persatu akan mulai meninggalkan PKS.
Tampaknya mereka bakal kecewa, karena ternyata serangan mereka tidak
berdampak signifikan, karena saya, sebagai salah seorang simpatisan PKS,
inget lho, cuma simpatisan bukan kader, tetep bakal memilih PKS. Kalo
simpatisannya saja tetep loyal, bagaimana dengan kader PKS?
Jangan di tanya kalo soal itu, saya bertemen dengan beberapa kader PKS,
mereka menjadikan momen serangan ke PKS ini sebagai momen
kebangkitan, ya, PKS akan bangkit dan bertambah solid. Nah, kalo sudah
begini, kita lihat saja, sampai di mana mereka bakal kuat
menjelek-jelekan PKS.
Di kompasiana ini ada tulisan yang bener mengkritik PKS, saya sangat
mengapresiasi tulisan mereka, semoga para simpatisan dan kader PKS yang
lain menjadikan tulisan mereka sebagai masukan yang berarti. Sedangkan
untuk tulisan yang hanya mengolok-olokan PKS, kita doakan saja, semoga
mereka menjadi insan yang bertakwa, serta bermamfaat bagi nusa dan
bangsa.
Sekali PKS tetep PKS. Dalam alam demokrasi seperti ini, setiap anak
bangsa punya kebebasan untuk memilih partai politik kesayangannya, dan
saya telah memilih PKS sebagai partai yang saya cintai. Sekian dan
terima kasih.
Oia, enggak lama lagi kan masuk bulan suci, engak ada salahnya kita mulai berbenah diri, menyongsong bulan kemulian. (kompasiana)
* Staf di Majelis Sheikh Hamdan Bin Rashid Al-Maktoum. Dubai.
* Staf di Majelis Sheikh Hamdan Bin Rashid Al-Maktoum. Dubai.
0 comments:
Post a Comment