Wakil Sekretaris Jendral Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah membenarkan adanya perpecahan kubu dalam partainya. Menurut dia, perpecahan itu terbagi dalam 2 faksi, yaitu menteri PKS pendukung SBY dan kader sebagai pendukung Anis Matta.
"Menurut
arahan Presiden (Anis Matta) kalau menteri berpendapat sama dengan
Presiden (SBY) itu haknya karena menteri milik Presiden (SBY)," kata
Fahri di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2013).
Menurut Fahri, Presiden PKS Anis Matta yang memberikan intruksi itu secara langsung. "Dalam konstitusi menteri itu hak presiden, dia harus loyal pada presiden," ujar Fahri.
Namun,
menurut dia, sikap PKS dalam hal kenaikan harga bahan bakar minyak
(BBM) sudah diputuskan, yaitu menolak kenaikan. "Kalau kita berbeda
pendapat dengan publik pasti PKS dihukum. Ini sudah final," tegas Fahri.
PKS, satu-satunya partai di koalisi setgab yang menolak
kenaikan harga BBM bersubsidi beserta kompensasinya. Sebagai bagian dari
penolakannya, PKS tidak hadir dalam rapat setgab semalam di kediaman
Wakil Presiden, Boediono.
Bahkan, Ketua Umum partai Golkar,
Aburizal Bakrie melontarkan hal yang sama dengan Fahri, yaitu PKS
terpecah dalam faksi-faksi terkait penetapan kebijakan pemerintah itu. (suaranews)
0 comments:
Post a Comment