Satu meja dengan dikelilingi beberapa kursi dengan posisi letak pas
sekali dibagian depan, rupanya meja dan kursi yang sepaket tersebut
teruntuk pada PKS.
Ada yang bilang seharusnya PKS berterimakasih karena diberi dua
kesempatan di ILC, berterimakasih sendiri adalah arah kata yang
menunjukkan “keuntungan”, lantas siapa sebenarnya yang mendapat
keuntungan atas kesempatan kedua tersebut?, media atau oknum lainnya,
karena kalau PKS, maka PKS menjawabnya dengan ketidakhadirannya.
ILC dihadiri oleh beberapa orang yang getol menyuarakan pembubaran PKS
yakni ICW. ada juga johan budi yang dalam ILC sebelumnya sibuk meminum
air dan beberapa kalangan yang sudah sangat jelas arah opnini yang akan
dibangun mereka, hanya menjadi debat tak berarah jika PKS hadiri acara
tersebut.
Karni dalam mukadimahnya mengatakan bahwa, pemimpin PKS mengintruksikan agar kadernya tidak menghadiri acara tersebut.
Menurut hemat penulis itu adalah hal yang sangat tepat dan cerdas.
Ketepatan dan kecerdasan tersebut ditunjukkan dengan memberi
peluang,waktu dan kesempatan yang lebih luas kepada para pihak yang
hanya bisa mengumbar opini dan juga yang tidak tersampaikannya misi yang
mereka bangun.
Sayangnya masyarakat tidak melihat kearah tersebut, tapi lebih melihat
bahwa, adakalahnya memang diam dan menunjukkan kearah yang lebih real
adalah jauh lebih tepat seperti yang ditunjukkan sekarang ini,yakni PKS
absen dalam acara ILC.
Sebenarnya pemberitaan dan apa yang sudah dipaparkan dalam persidangan
bisa difahami bahwa PKS tidaklah berada dalam kasus tersebut secara
partai.
Permintaan maaf oleh Fathonah sebenarnya itu bisa menjadi pembuka fakta
awal, sayangnya banyak pihak yang tidak menerima jika jalan cerita yang
sedang dimainkan berakhir demikian, sehingga diteruskanlah cerita
seterusnya, walau terkesan “mekso”(maksa).
Kini dimainkanlah cerita-cerita lainnya…hampir semua pengurus pusat
dibawa dijadikan saksi, biar kesannya “kena’” bangetlah PKS ini.
Seringkali dalam berbagai tulisan kita menemukan kalimat bertuliskan
“melawan lupa”, sayangnya kita bukannya melawan lupa, tapi pura-pura
lupa. kemana kasus hambalang dan lainnya yang tak perlu di tulisa satu
persatu tersebut? (melawan lupa). Padahal untuk kasus lainnya memanggil
satu orang menjadi saksi saja susahnya amit-amit.
kebenaran itu bukan pada hadir di media atau bukan kok ………. :)
Cerdas dan Tepat Ketika PKS Absen dalam ILC :))
by : Emi Hajar Abra
Sumber : politik.kompasiana.com
0 comments:
Post a Comment